Larasati dan Nanang berpacaran sejak caturwulan ke-2 kelas
12 SMA, dan kini hubungannya sudah berjalan 4 bulan, masih berjalan baik
selayaknya pasangan lain.
Nanang merupakan tipe cowok yang sangat romantis, itu yang
membuat Larasati jatuh hati padanya, Larasati atau yang kerap dipanggil Laras
itu tidak terlalu menilai seseorang dari fisiknya. Ya, wajah Nanang memang
lebih mirip ikan sapu-sapu.
Selama di SMA Nanang dan Laras selalu terlihat bersama,
berangkat sekolah bareng, pulang bareng, ganti pembalut bareng.
Pacaran
satu sekolah membuat semuanya terasa mudah.
|
FOTO: majalahouch.com |
Bel istirahat kedua berbunyi. Nanang segera menuju
kekelas Laras yang hanya berjarak 2 kelas dari kelas Nanang.
“Yang, makan yuk” ajak Nanang kepada Laras yang saat itu
sedang sibuk mengerjakan tugas.
“Kamu nggak liat aku lagi sibuk ngerjain tugas, nanti jam
terakhir dikumpul tau, kamu makan bareng spidol aja sana!” Jawab Laras kesal.
Kebetulan saat itu Laras sedang PMS.
“Oh yaudah” Nanang pergi dengan ekspresi datar.
“Arggghh.. Amboi gadoi rancak banaaaa !!!” Laras makin
kesal. Bukan, bukan kesal kepada Nanang, Tapi kesal karena tugas yang ia sedang
kerjakan tidak sengaja terkena tumpahan tipe-x yang iya letakkan diatas
kepalanya.
Tak lama Nanang kembali kekelas Laras dengan membawa
sebuah roti ditangan kiri, ale-ale ditangan kanan, dan 4 bungkus sukro ia
gantungkan dileher.
“yang, kamu makan dulu nih, biar tugasnya aku bantu kerjain,
oiya ale-alenya jangan lupa digosok dulu ya sayang”
Apa yang dilakukan Nanang sungguh membuat Laras terbengong
seketika dengan air liur yang menetes-netes dari mulutnya. Nanang yang tadi ia
marahi dan ia cueki, yang ia kira bakal marah, ternyata justru membawakan
makanan untuknya. Perhatian kecil tapi bermakna besar untuk laras, yang tak
pernah ia dapatkan dari mantan-mantannya.
“makasih sayang, aku mau sama kamu terus, aku mau ketika aku
sudah tua, yang pertama kali aku ingat tentang masa SMA adalah kamu sayang”
Sambil menatap Nanang yang sedang mengerjakan tugasnya.
“sama-sama sayang, aku juga pengen sama kamu terus” jawab
Nanang.
Keromantisan Nanang, dan perhatian Nanang yang selalu ada
buat Laras menjadi candu tersendiri untuk Laras. Mulai dari:
-Nanang yang selalu antar-jemput Laras kesekolah
-Nanang yang selalu membelikan pulsa untuk Laras
-Nanang yang selalu membawakan pembalut cadangan untuk
Laras, agar suatu saat ketika Laras
tembus, Nananglah orang pertama yang Laras cari.
Laras terlalu bergantung pada Nanang.
Sampai pada akhirnya kelulusan SMA-pun tiba, Laras
meneruskan pendidikan di universitas yang masih berada dikota tempat ia tinggal, sementara Nanang diterima di D3 kedokteran
pergururuan tinggi di Papua.
Hal itu mengharuskan Laras dan Nanang pacaran jarak jauh
atau bisa disebut LDR. Kenyataan pahit yang harus dimakan mentah-mentah oleh
Laras dan Nanang. Terutama untuk Laras, yang tidak bisa jauh-jauh dari pacar
sekaligus dewa penolongnnya itu.
Satu minggu pertama berjalan datar saja, setiap malam mereka
habiskan untuk terlponan dan sms-an.
“sayang aku kangen kamu, kapan ya kita bisa ketemu?:(“ isi
pesan yang Nanang terima dari Laras.
“sama yang, aku juga kangen kamu, kamu sabar ya:)” Nanang
mencoba menguatkan laras.
“tapi aku butuh kamu sekarang.. hiks..hiks 1000x”.
Nanang yang tidak tega melihat kesedihan Laras, dengan sifat
keromantisannya Nanang berfikir untuk menghibur Laras dengan menyanyikan sebuah
lagu yang siapa tau bisa mengobati kangennya Laras. Tanpa pikir panjang Nanang
langsung mengambil rebana dari kulkasnya.
Handphone Laras berdering, ada panggilan masuk dari
pacarnya, tentu saja Laras dengan antusias mengangkat telpon itu.
“selamat malam, ada yang bisa saya bantu?” ujar Laras.
“sayang, aku punya lagu buat kamu, kamu dengerin yaaa”
Nanang langsung memainkan rebana dan mulai bernyanyi.
“Larasati.. tak pernah berhenti bertindak sesuka hati
Larasati.. menjadi pengawal mencari kitab suci
Walau halangan rintangan membentang tak jadi masalah dan tak
jadi beban pikiran
Ha..ha.. sun go kong I sin da ha”
Mendengar lagu yang dinyanyikan untuknya, Laraspun
terhenyak, lagi-lagi keromantisan Nanang membuat Laras semakin mencintainya.
“bagus yang lagunya, aku mau kamu nyanyiin itu tiap malem
buat aku” pinta Laras.
“anything for you, beb” kata Nanang.
|
FOTO: TUMBLR |
Hari demi hari mereka lewati hanya dengan telponan dan
sms-an, sampai akhirnya tiba pada titik jenuh dalam sebuah hubungan. Mereka
mulai sibuk dengan dirinya masing-masing.
Nanang yang mengambil jurusan D3 kedokteran mempunyai
kegiatan yang sangat sibuk, setiap hari pulang sore, sementara malamnya harus
belajar dan mengerjakan tugas. Sehingga jarang untuk menghubungi Laras.
Begitu juga dengan Laras yang mulai asik dengan teman-teman
barunya, mencari suasana baru, hal itu ia lakukan agar tidak selalu bergantung
pada Nanang.
Diantara teman-teman baru Laras, ternyata ada seseorang yang
diam-diam suka dengan Laras. Cahyo, teman satu jurusan ditempat Laras kuliah.
Cahyo menaruh hati pada Laras, Cahyo coba menarik perhatian
Laras dengan cara diam-diam membersihkan sepatu Laras saat Laras sedang sholat,
Cahyo sering sms untuk sekedar mengingatkan Laras makan, bahkan ketika Laras
mengambil napas Cahyo mengingatkan agar buang napasnya jangan sembarangan.
Sebenarnya Cahyo tau kalo Laras sudah punya pacar yang jauh
disana, karena Laras sendiri yang bercerita tentang Nanang kepada Cahyo.
Bahkan ketika pertengkaran hebat yang terjadi antara Nanang
dan Laras, yang disebabkan karena Nanang mem-follow salah satu teman wanitanya,
yang lebih cantik dari Laras, Laras cemburu, Laras murka, Laras ngemil sampai
beratnya naik 12 Kg.
Cahyo mengetahui itu semua, dan munculah akal bulus Cahyo.
Cahyo bergumam dalam hatinya “ini kesempatan bagus buat gue xixixi”. Cahyo
semakin intensif memberi perhatian pada Laras, Cahyo makin berani terus terang.
Cahyo mulai menawarkan Laras untuk pulang bareng, Cahyo
sering membawakan makanan ketempat Laras, apapun Cahyo lakukan demi bisa
mendapatkan Laras.
Laraspun merasa ada yang beda pada perasaannya, apa yang ia
rasakan ketika Cahyo member perhatian kepadanya sama seperti apa yang ia
rasakan dulu ketika Nanang memperhatikannya. Benih-benih cinta mulai tumbuh
dihati Laras. Nanang? Ah, Laras tidak peduli lagi dengan nanang, Laras
benar-benar marah karena Nanang tidak mau nge-block teman ceweknya yang lebih
cantik dari laras itu.
Sampai akhirnya Laras memutuskan Nanang, hubungan mereka
berakhir hanya karena hal sepele, piker Nanang. Padahal bagi Laras tidak
semata-mata karena itu, tapi karena ada sosok lainlah yang menyebabkan Laras
berani memutuskan Nanang.
Nanang kecewa, namun ia tidak ingin berlarut-larut dalam
kesedihan, Nanang memilih merelakan Laras dan fokus dengan D3 kedokterannya.
Sementara Laras, akhirnya Laras jadian dengan Herman, dosen
pembimbing akademiknya.
Dan Cahyo, Cahyo yang patah hati melihat Laras jadian dengan
dosen pembimbingnya, akhirnya ia bunuh diri dengan cara menahan kentut selama
berhari-berhari, karena angin yang menyumbat tersebut menyebar dalam organ
dalam Cahyo, yang menyebabkan paru-parunya tidak berfungsi dengan baik.
Akhirnya Cahyo pun meninggal. Innalilahiwainalillahirajiun.
Itulah cerita yang gue sendiri nggak ngerti kenapa endingnya
harus gitu, tapi sebenernya cerita ini tentang gue dan teman-teman gue alami.
Yang
pada realitanya kejadian ini sering terjadi, dimana orang yang jauh akan kalah
dengan yang dekat.
Yang
setia akan kalah dengan yang selalu ada.
Yang
ngingetin makan akan kalah dengan yang nemenin makan.
Yang
nyuruh kedokter saat kita sakit akan kalah dengan yang mengantar kedokter.
Yang
ngomong doang akan kalah sama yang langsung bertindak.
Yap, semoga cerita ini berguna buat lo yang baca, bisa jadi
bahan pertimbangan, terutama buat lo yang bentar lagi lulus dan bakal pisah,
dan harus LDR. Siapin calon pengganti dari sekarang yak ! hehehe.
Atau buat lo yang pernah ngalamin LDR, atau siapapun kamu
yang mau menanggapi cerita gue, beri komentar di comment box ya :D
Komentar apapun akan gue terima dengan senang hati :)
See you :D