Gue iri sama tanah kuburan, tanah kuburan aja ada
gundukannya, masa hidup gue cuma datar aja.
Hidup datar-datar aja itu nggak asik, nggak ada orang yang
disuka, nggak ada yang bisa dikejar, nggak ada yang bisa dikeramasin dan nggak
ada yang bikin galau.
Karena nggak ada orang yang bisa di-galau-in bikin gue nggak punya inspirasi buat nge-blog.
Karena nggak ada orang yang bisa di-galau-in bikin gue nggak punya inspirasi buat nge-blog.
Akhirnya gue vakum cukup lama.
Tapi sekian lama gue vakum, diam-diam gue mengamati apa yang
terjadi dalam hidup gue, mengamati orang-orang disekitar gue, mengamati perkembangbiakan
tumbuhan secara generatif. Super sekali.
Hasilnya, gue bisa menyimpulkan kalo manusia itu gampang
berubah.
Disadari atau tidak, sengaja atau tidak, manusia berubah begitu cepat, layaknya tumbuhan Hortikultura yang berubah dari masa penyemaian, lalu menjadi benih, lalu menjadi bibit yang siap tanam, hingga akhirnya dapat dipanen hanya dalam waktu kurang dari 3 bulan. Cepat sekali bukan.
Disadari atau tidak, sengaja atau tidak, manusia berubah begitu cepat, layaknya tumbuhan Hortikultura yang berubah dari masa penyemaian, lalu menjadi benih, lalu menjadi bibit yang siap tanam, hingga akhirnya dapat dipanen hanya dalam waktu kurang dari 3 bulan. Cepat sekali bukan.
Iya, gue anak Pertanian.
Kita pasti pernah ngomong ‘nggak kerasa udah 17tahun aja’
atau nggak kerasa udah hari ibu aja, padahal belum ada hari gadis, tau-tau hari
udah jadi ibu-ibu aja, siapa anaknya? Siapa yang menghamilinya?
Nah, kata ‘nggak kerasa’ berarti menyimpulkan kalo perubahan itu begitu cepat, tau-tau udah umur segitu aja.
Perubahan-perubahan itu gue rasain betul, mulai dari gue
yang berubah makin kesini makin (nggak)
ganteng, terus rambut-rambut yang bertambah banyak, terutama jenggot,
yang harus gue cukur tiap 2 hari sekali. Pernah seminggu gue lupa cukur, eh
tau-tau udah panjang nyampe betis.
Temen-temen gue juga gitu. Ada temen gue, SD bareng, SMP
juga bareng, tapi sekarang udah jadi kakek-kakek duluan. Sampe dia ngeluh sama
Tuhan, ‘Tuhan, aku rasa ini kecepetan’.
Memang cepat sekali
perubahannya.
Ngomong-ngomong tentang berubah, gue inget kata-kata ustad
waktu Khutbah sholat Jum’at.
‘jika
besok lebih baik dari hari ini, maka kamu termasuk orang yang beruntung. Jika
besok sama dengan hari ini, maka kamu termasuk orang yang merugi. Dan jika besok lebih buruk dari hari ini, maka
kamu termasuk orang yang terdzolimi’.
Super sekali, itu ustad Khutbah nya sih udah bagus,
tapi aksi panggung nya kurang, interaksi sama jemaahnya nol.
Dari situ dapat disimpulkan kalo kita emang kudu harus wajib
berubah, tapi ‘besok harus lebih baik dari hari ini’, gue rasa itu sebuah
istilah. Karena kalo dalam sehari manusia bisa berubah, gue rasa itu kecepetan.
Misal nih ye, misal. Kalo manusia bisa berubah dalam satu
hari, gue sebelum tidur berdoa minta umur panjang sama Tuhan, eh pas
bangun-bangun umur gue udah 1740 tahun.
Kan nggak enak.
Paling tidak, untuk berubah lebih baik itu untuk setahun kedepan.
Nah, berhubung masih dalam suasana tahun baru, Resolusi apa
yang akan kamu buat biar tahun ini kamu bisa berubah lebih baik, biar kamu juga
termasuk orang yang beruntung.
Nggak usah yang neko-neko, yang penting itu lebik baik, dan
yang yakin bisa kamu tepati.
Misal, buat yang kelas 12, tahun ini harus lulus dengan
nilai UN bagus, dan harus keterima ke PTN favorit. Itu kan super sekali.
Tapi jangan lupa, resolusi itu sama aja kamu janji sama diri
sendiri, jadi harus bertanggung jawab sama janji sendiri.
Kalo resolusi gue sendiri, gue bakal lebih sering nge-blog,
postingan gue juga harus berkualitas dan enak dibaca, biar suatu saat mimpi gue
buat ngeluarin buku jadi kenyataan.
Amin.
Kalo resolusi kamu gimana buat tahun ini?
Mau gitu-gitu aja?
Masih ngarepin dia aja?
Masih mikirin mantan aja?
Masih ngemilin paku aja?
Berubah !!!
Kita
nggak akan jadi apa-apa kalo kita biasa-biasa aja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar