Minggu, 18 Mei 2014

Memendam Perasaan

                              

  FOTO: AyatAyatCinta.net

Perasaan itu susah ditebak. Muncul tiba-tiba, ilang juga tiba-tiba. Udah temenan lama, nggak kepikiran bakal suka, tau-tau pas bangun tidur perasaan itu udah ada.

Kita semua pasti pernah ngerasain yang namanya suka sama temen deket, atau temen sekelas. Kecuali kalo dikelas lo cuma lo doang muridnya, atau lo masih TK nol kecil, pasti nggak pernah ngerasain.

Intensitas ketemu, ngobrol, becandaan, dan sering curhat mungkin aja perlahan, sedikit demi sedikit menimbulkan benih-benih cinta, atau minimal rasa suka.

Dan ketika lo suka sama temen deket lo, ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi. Satu, lo menyatakan perasaan lo ke dia, lalu dia terima dan kalian jadian. Kedua, tidak menyatakan perasaan lalu kemudian dipendam, sampai waktu yang tak bisa ditentukan.

Pada postingan ini, gue mau ngebahas tentang memendam perasaan kepada teman.

Menjadi pemendam rasa itu hidupnya selalu dipermudah, bisa dengan mudah bahagia walaupun cuma dapat senyum dari dia yang disuka, dan bisa dengan mudah nyesek ketika melihat dia dengan yang lain. Pengen cemburu nggak bisa, karena bukan siapa-siapanya. Eh enggak deng, kamu deket kok sama dia, tapi… CUMA TEMEN.

Kadang cewek dan cowok (yang berteman) udah sering jalan berdua, ketawa-ketawa bareng, bukan berarti mereka bakal dengan mudah jadian. No! Big No. kenyataannya bakal lebih rumit dari itu.

Statusisasi  pertemenan yang rumit bisa jadi membuat keduanya, atau salah satu dari mereka (khususnya si cowok) nggak pernah bisa menggungkapkan perasaan yang sebenarnya.


FOTO: DIGALERI.COM
Pertanyaannya: apakah sesulit itu mengungkapkan rasa kepada teman?


Ya, kedekatan yang sudah terjalin dalam pertemanan seharusnya lebih memudahkan untuk bisa jadian, udah tau sama tau sifat masing-masing, udah nggak canggung untuk ngobrol bareng, udah nggak perlu lagi PDKT, karena emang udah dekat.

Tapi dekat saja ternyata nggak cukup buat bisa jadian, perlu keberanian yang lebih untuk menyatakan perasaan ingin lebih dari sekedar teman. Sayangnya, banyak dari mereka yang lebih memilih untuk memendam rasa dari pada harus mengungkapkan.

Disini gue coba menjabarkan apa aja yang membuat seseorang memutuskan untuk memendam perasaannya.
Langsung aja simak baik-baik, pokoknya jangan sampe kedip.

Pertemanannya Lebih Berharga

Mungkin orang yang nggak mengungkapkan perasaan, cuma nggak mau ngerusak pertemanan. Karena kedekatan dia dengan kamu jauh lebih berharga, dibanding perasaan suka yang dia punya. Dia takut kalo dia ngungkapin, malah kalian jadi beda, jadi canggung untuk bicara, dan ujungnya nggak saling sapa. Ketakutan itu yang akhirnya membuat dia lebih memilih untuk mengubur dalam-dalam perasaan, demi sebuah hubungan yang bernama pertemanan.

Menunggu Kepastian

Siapa sih orang yang nggak takut ditolak, apalagi yang ditembak temen sendiri, kejadian di point pertama pasti bakal beneran terjadi, temenannya jadi beda, jadi canggung untuk bicara, dan akhirnya nggak saling sapa. Maka dari itu, seseorang lebih memilih untuk memendam rasanya (untuk sementara) sampai dapat kepastian dia bakal diterima. Walaupun kepastiannya adalah menunggu untuk selamanya, karena bisa jadi dia nggak pernah ngasih kepastian.
Miris.

Waktunya  Nggak Tepat

Kita nggak pernah tau kapan perasaan itu akan muncul. Sialnya, kadang perasaan itu muncul di waktu yang nggak tepat, ketika dia sudah berpacar, atau sudah menjadi milik orang lain. Ini keadaan yang paling bikin penderitanya gemes pengen narik-narik jenggot Limbad. Gimana enggak, dulu ketika dia single nggak ada perasaan sama sekali, tapi kenapa pas udah punya pacar perasaan itu tiba-tiba muncul.

Cinta itu kayak jerawat, tiba-tiba muncul, bikin resah, susah dihilangkan.

Pada kasus ini, si pemendam rasa nggak tau mesti ngapain, pengen nyatakan cinta nggak mungkin, pasti bakal ditolak, pengen nyuruh mereka putus, emang lo siapanya? Seberani itu nyuruh-nyuruh. Akhirnya dia cuma bisa nunggu. Nunggu sampe mereka putus, atau sampe suatu titik dia menyerah, dan berubah menjadi seorang pedofil.

Terjebak Friendzone

Ini rumit, rumit bingit. Cewek dan cowok kadang lupa kalo pertemanan mereka nggak selalu berjalan mulus, sampai ada suatu ketika timbul perasaan suka. Dan sedihnya kalo rasa suka yang timbul hanya disalah satu dari mereka, satunya lagi cuma nganggap temenan biasa, nggak lebih. Perhatian yang dikasih cuma di anggap sewajarnya perhatian dari temen. Kalo udah gini mau gimana lagi? Yang bisa dilakukin cuma memendam rasa, sambil berharap suatu saat dia peka.

Ditolak Sebelum Mengungkapkan

Sesuatu yang pasti itu lebih menyakitkan. Apalagi pas tau kita bakal ditolak. Rasanya tuh kayak.. elo lagi perang, belum sempet adu pedang sama lawan lo, eh lo udah mati duluan gara-gara pedang lo nggak sengaja lo telen. TSAKIT KHAN?

Jadi gini, misalkan Budi udah deket sama Ani, udah temenan lama. Ternyata diem-diem Budi suka sama Ani, tapi Budi tau kalo Ani nggak suka sama Budi, tipe pacar yang Ani mau nggak ada nyerempet-nyerempet nya di diri Budi. Ani suka cowok yang cakep, tapi muka Budi mirip kadal blasteran. Ani suka cowok yang cool, tapi Budi hobby nya aja tidur-tiduran di kurung batang.

Kalo udah gitu kan nggak bakalan Ani mau nerima Budi. Jadinya Budi nggak berani deh ngungkapin perasaan ke Ani, akhirnya Budi pendem perasaan itu.

Itulah beberapa penyebab seseorang memilih memendam perasaannya ketimbang harus mengungkapkan, terlepas itu pilihan atau karena keadaan yang nggak memungkinkan untuk mengungkapkan.

Conclusion:

-       -  Memendam perasaan dilakukan oleh seseorang yang berani mencintai, namun takut untuk menerima resikonya.

-         -Cinta yang tak pernah diungkapkan biasanya lebih besar ketimbang cinta yang buru-buru diungkapkan.

-        -Sebesar apapun cinta yang dipendam, akan tetap kalah dengan mereka yang cintanya tak sebesar kamu, namun berani mengungkapkan dengan indah.

-        - Namun pilihlah dia yang tidak pernah mengungkapkan cinta, tapi tindakannya selalu diiringi rasa cinta terhadapmu.

Sekian postingan gue, semoga lo lo yang baca ngerti sama yang gue omongin :D

Btw, lo pernah nggak memendam perasaan? kalo pernah apa alasannya? Kasih komentar ya di comment box. :D


See u :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar